Senin, 10 Februari 2014

OPLOSAN SKRIPSI

Hai gaiiis... sekarang saatnya aku mereview skripsi ku berhubung besok kamis 13 Februari 2014 jam 2 siang ak bakalan sidang skripsi.. makanya perlu belajar biar bisa afirmasi.. yak sekarang suasananya siang hari..lumayan agak panas ya diluar..tapi ak sekarang didalem lapak @dimsum_ame sambil ada kipas angin disamping yang memberikan sepoi-sepoi anginnya.. juga dengerin romantic love song, jadi rasa-rasanya adem banget.. kenapa si judulnya oplosan? ya karena menurutku saat ini aku butuh oplosan hehe..sambil minum air putih dibotol samping mereknya mpokNORI sweet.. biar ion-ion tubuh bisa maksimal.. nah oplosan kan ada goyang nya tuh yang buat semangat makanya oplosan aku pake buat judul.. biar aku semangat belajar sekeripsiku makasudnya,,hehe
oke to njleb point ya gaiiis,,,
sekarang jam 13 lewat 26 (jadi aku lagi ngumpulin jam sebanyak 13 tapi lewat 26 #nahloh ) , maksudnyta jam 1 siang..

GREAT..!! I CAN.. I CAN.. JUST DO IT!! BISA..BISA..BISA..!! *nyemangatin diri sendiri*

sebelumnya kita doa dulu yok biar masuk nih pikirannya.. :) "Bismillahirrahman nirrahim.. Robbi jidni ilman warjukni fahman.." ( Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.. semoga ilmu yang aku pelajari dapat bermanfaat dengan baik..aaamiiinn)

Judul Skripsiku setelah aku menempuh pendidikan di @bdp09undip selama lebih kurang 4 tahun ini adalah "PRODUKSI KUALITAS DAN KUANTITAS RUMPUT LAUT GRACILARIA SP. BIBIT HASIL SELEKSI DAN KULTUR JARINGAN DENGAN BUDIDAYA METODE LONGLINE DI TAMBAK"



YAK!! Review dimulai, Pertanyaan yang muncul adalah:
"Kenapa Rumput Laut?" karena menurut ku rumput laut itu punya banyak jenis dan potensi, baik di bidang bahan makanan, kosmetik, bahkan obat-obatan, juga dapat meningkatkan sosial ekonomi bagi masyarakat pesisir khuisusnya, selain lokasi di Indonesia juga banyak, metodenya pun mudah diaplikasikan sehingga sangat bermanfaat bagi kehidupan selanjutnya. beberapa jenisnya adalah Eucheuma sp. dan Gracilaria sp. yang sudah banyak dibudidayakan di Indonesia.

nah, posisinya kan aku ngelakuin penelitian ini di kelompok tani Al-Karomah Randusanga Kab. Brebes, kemudian muncuil lah pertanyaan: "Kenapa kamu pilih lokasi nya di Brebes?, kamu mau budidaya telor asin apa rumput laut sebenernya?"  oke.. taktungtungdrumdungjeesss.. aku pilih Brebes karena diBrebes itu sendiri merupakan komoditas produsen rumput laut di jawa tengah yang terbilang maju dalam bidan pembenihan dibandingkan dengan lokasi lain, yaitu memiliki bibit kultur jaringan yang didatangkan dari maros oleh DKP Brebes, dan bibit hasil seleksi, serta bibit lokal itu sendiri.

"loh, rumput laut kan seharusnya dibudidayakan di laut, bukan di tambak?" ya, memang benar rumput laut di budidayakan di laut..namanya aja udah rumput laut.. kalo ditambak jadi rumput tambak ya... hehe tapi ada jenis rumput laut yang mampu dibudidayakan di perairan tambak yaitu Gracilaria sp. jenis ini memiliki tingkat toleransi yang tinggi terhadap salinitas bisa sampai 15 permil. yang kita tahu bahwa dilaut kan diatas 30 permil. :)

pendekatan masalahnya kan di brebes itu petani tambak nya melakukan budidaya polikultur dengan ikan bandeng chanos-chanos sp. untuk budidaya rumput lautnya mereka masih menggunakan metode sebaran.. sedangkan yang akan aku perkenalkan kepada petani disana menggunakan metode longline, kan ada 3 jenis metofde tuh longline,bottom,dan off bottom.. biar kece [pake bahasa inggris yak :D
kebutuhan pasar banyak tapi olahan hasil (agar) masih relatif sedikit nah ini nih yang aku teliti mungkin gak sih ada perkembangan pesat kalo aku pake metode lain yaitu loingline.. plus minusnya si kalo longline itu agak ribet biasanya petani rumput laut bawa bibit terus tinggal sebar tuh..nah kalo metodelku harus di pasang tiang pancang, tali ris, terus bibit rumput lautnya di iket-iketin gitu jadi agak ribet yak..dan butuh waktu juga siii untuk persiapannya..

#bersambung oplosan jilid 2 ya :)
monggo follow @saesarraya biar kece :D
"memberi sama dengan menerima lebih banyak"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar